Balitbang Agama Makassar akan Membangun Laboratorium Bank & Website Naskah Kuno Keagamaan

Makassar (30/6/18). Naskah kuno atau yang biasa juga disebut manuskrip merupakan sesuatu hal yang sangat berharga. Oleh karena itu di dalam PP Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, terdapat 2 Bab yang menyebutkan tentang naskah kuno. Menurut PP ini, naskah kuno adalah “semua dokumen tertulis yang tidak dicetak atau tidak diperbanyak dengan cara lain, baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri yang berumur paling rendah 50 (lima puluh) tahun, dan yang mempunyai nilai penting bagi kebudayaan, nasional, sejarah, dan ilmu pengetahuan”. Mungkin ada juga Undang-undang atau aturan-aturan lainnya yang membahas tentang naskah kuno selain Undang-undang yang berkaitian dengan perpustakaan di atas.

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Agama Makassar bidang Pengembangan Bidang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi menyelenggarakan FGD (Forum Grup Discussion) dengan mengundang beberapa peserta dari beberapa instansi dan perguruan tinggi, termasuk UIN Alauddin Makassar, untuk bersama-sama berdiskusi dalam Penyusunan Draft Laboratorium Bank Naskah & Website Naskah Pendidikan Keagamaan di Wilayah Indonesia Timur.

Menurut Kepala Balitbang Agama Makassar, Idham, bahwa saat ini telah ada ribuan naskah kuno dari Wilayah Indonesia Timur yang telah didigitalkan, beberapa telah dikatalog, dan 400-an di antaranya telah dikemas dalam bentuk buku elektronik (e-book). Abu Muslim, peneliti dari Balitbangda yang terlibat dalam pencarian, digitalisasi, dan pengemasan naskah-naskah kuno yang telah dilakukan oleh Balitbangda menyatakan bahwa kegiatan ini telah dimulai sejak tahun 2009 lalu, dengan memulai mencari tahu keberadaan naskah-naskah kuno tersebut yang ada di Wilayah Indonesia Timur. Pekerjaan ini tidak mudah, perlu banyak pendekatan yang digunakan khususnya ketika ingin menyaksikan langsung naskah-naskah kuno tersebut apalagi mendigitalkannya, tambahnya.

Dari pertemuan FGD ini membuahkan banyak hasil, di antaranya katalog online naskah-naskah kuno akan segera dirilis sehingga siapapun dapat mengetahui bahwa naskah-naskah kuno tersebut ada di Balitbangda Agama Makassar. Ini tentu menarik, khususnya bagi para peneliti naskah. Meskipun untuk isi dan kandungan naskah-naskah kuno tersebut belum dapat dirilis secara online karena isu Hak Cipta (copyright) ataupun Hak Milik, namun usaha untuk itu selalu ada. Semoga saja akan segera hadir sebuah website/perpustakaan digital yang berisikan khusus tentang naskah-naskah kuno digital yang ada di Wilayah Indonesia Timur sehingga dapat digunakan oleh siapa saja sebagai garda rujukan naskah digital atau laboratorium naskah digital khususnya para peneliti-peneliti/akademisi yang tertarik melakukan kajian naskah.

Workshop Jurusan Pendidikan Matematika “Mendeley dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah”

UPT Perpustakaan UIN Alauddin, Samata, Gowa (14/05/18). Sumber-sumber informasi telah tersaji begitu banyak di internet. Jurnal elektronik, prosiding, makalah imiah, bahkan buku-buku dalam bentuk elektronik begitu mudah ditemukan di internet. Saking banyak informasi tersebut, terkadang si pencari informasi kesulitan menemukan informasi-informasi yang betul-betul dibutuhkannya. Atau mungkin kesulitan mengorganisasikan informasi-informasi yang telah ditemukannya.

Salah satu aplikasi yang saat ini banyak digunakan oleh peneliti untuk mengorganisasikan setiap informasi ilmiah yakni Mendeley. Aplikasi ini memang membantu setiap penulis (peneliti) karena dilengkapi dengan beberapa fitur seperti menyimpan informasi ilmiah yang didownload, mensitasi secara otomatis, layar untuk membaca langsung, mengedit metadata, menyesuaikan style penulisan yang digunakan, dan masih banyak lagi. Dengan menggunakan Mendeley setiap informasi dapat diatur dengan sebaik mungkin.

Jurusan Pendidikan Matematika UIN Alauddin Makassar mengadakan workshop “Mendeley dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah” di Ruang Multimedia, UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Kegiatan workshop yang dibagi ke dalam dua sesi ini disampaikan oleh Dr. Andi Halimah, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Matematika UIN Alauddin (sesi Penulisan Karya Tulis Ilmiah), dan Taufiq Mathar, Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin (sesi Mendeley). Peserta workshop ialah Mahasiswa/i Jurusan Pendidikan Matematika yang sedang dalam penyelesaian studi yang berjumlah 37 orang.

Selamat Hari Lahir JIP UIN Alauddin yang Ke-18

UPT Perpustakaan UIN Alauddin, Samata (07/05/18). Pada tanggal 5 Mei 1999, Jurusan Ilmu Perpustakaan(JIP) UIN Alauddin Makassar didirikan. Di tahun 2018, kini usianya telah menjadi 18 tahun. Usia ini masih terbilang muda dibandingkan dengan jurusan-jurusan ilmu perpustakaan yang ada di perguruan-perguruan tinggi ternama lainnya di tanah air. Ada banyak aral dan tantangan yang telah dilalui JIP UIN Alauddin hingga saat ini. Namun demikian JIP UIN Alauddin masih terus eksis dan senantiasa memberikan pembelajaran ilmu-ilmu kepustakawanan dan dokumentasi, serta menghasilkan alumni-alumni yang insya Allah bisa memberikan kontribusi nyata di masyarakat.

UPT Perpustakaan Pusat UIN Alauddin sendiri, baik itu pustakawannya maupun para stafnya, hampir sebagian besar mereka merupakan alumni JIP UIN Alauddin. Begitu pula di beberapa perpustakaan fakultas yang ada di kampus. Sementara untuk perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi dan sekolah yang ada di sekitar wilayah Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan beberapa kabupaten lainnya di Sulawesi Selatan juga pasti ada alumni JIP UIN Alauddin Makassar. Di Perpustakaan Nasional RI (PNRI) yang menjadi panutan seluruh perpustakaan di tanah air juga ada alumni JIP UIN Alauddin. Tentu ini menjadi sesuatu yang membanggakan bagi jurusan ini. Namun, selalu saja ada cerita-cerita mengenai jenjang karir dan tingkat kesejahteraan pustakawan ataupun pengelola perpustakaan yang terlalu haru untuk di dengar :-), akan tetapi mereka tetap bangga berprofesi sebagai pustakawan (librarian)

UPT Perpustakaan Pusat UIN Alauddin Makassar mengucapkan “Selamat Hari Lahirnya Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang Ke-18”, semoga di tahun-tahun yang akan datang jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumya

Mahasiswa/i JIP UIN Alauddin Mendigitalkan dan Mengonlinekan Karya Tulis Ilmiah

UPT Perpustakaan UIN Alauddin, (05/03/18). Akses informasi ilmiah semakin mudah di zaman pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Ada banyak perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi di dunia ini telah memiliki perpustakan digital yang berisi tentang informasi-informasi ilmiah yang bermanfaat bagi masyarakat. Keberadaan perpustakaan digital ini tentu saja memudahkan siapa saja, khususnya sivitas kampus untuk mencari informasi yang dibutuhkannya. Perpustakaan digital juga memberikan layanan 24/7, atau layanan sehari penuh (berbeda dengan layanan perpustakaan yang biasanya menyesuaikan dengan jam-jam kerja instansi pada umumnya).

Di lantai 4 gedung UPT Perpustakaan UIN Alauddin saat ini terdapat beragam koleksi referensi yang berisi dengan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat. Selain itu juga ada skripsi, tesis, disertasi, makalah, serta laporan-laporan penelitian yang telah dihasilkan oleh seluruh sivitas UIN Alauddin Makassar. Terkhusus buat laporan-laporan penelitian tersebut, banyak di antaranya telah usang. Karya tersebut adalah karya-karya tulis yang telah dihasilkan sivitas kampus ketika UIN Alauddin Makassar masih dikenal sebagai IAIN Alauddin Makassar. Karya-karya tersebut memiliki beragam subjek, namun pada umumnya berhubungan dengan Islam. Hampir sebagian besar koleksi tersebut terlihat kurang terawat dan bahkan beberapa di antaranya telah dimakan rayap. Tentu hal ini perlu ditindaklanjuti dengan segera.

Mahasiswa/i Jurusan Ilmu Perpustakaan (JIP) UIN Alauddin Makassar, yang berjumlah 88 orang, dengan arahan dari dosen mereka terlihat sedang mendigitalkan karya-karya tulis tersebut di ruang Multimedia perpustakaan. Proses digitalisasi ini tentu saja memperhatikan beberapa aspek, di antaranya sarana dan prasarana yang memadai, teori perpustakaan digital yang telah dipahami oleh para mahasiswa/i, serta audien atau siapa-siapa saja nantinya yang akan menggunakan koleksi digital tersebut. Video di bawah ini menunjukkan bagaimana para mahasiswa/i JIP mendigitalkan karya-karya tulis yang dimaksud.

Setelah karya-karya tersebut telah didigitalkan, selanjutnya para Mahasiswa/i mengonlinekannya di repositori atau perpustakaan digital UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang dapat diakses melalui URL https://repositori.uin-alauddin.ac.id/. Salah satu contoh yang telah dionlinekan yaitu karya yang berjudul Peta Keagamaan Sulawesi Selatan. Praktikum ini tentu memberikan wawasan baru kepada setiap Mahasiswa/i tersebut, yang mungkin saja suatu saat nanti dapat menjadi bekal mereka di dunia kerja ketika ingin membangun perpustakaan digital.

Sosialisasi Database Pendeteksi Plagiat “Turnitin” di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar

LT FAH. Samata-Gowa. (23/04/2018). Plagiat adalah “perbuatan secara sengaja atau tidak disengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai”. Definisi plagiat ini disebutkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional  Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.

Semakin melimpah ruahnya informasi dalam format elektronik/digital yang ada di internet, menjadikan banyak orang semakin mudah untuk berinteraksi dengan informasi. Dalam hal karya tulis ilmiah, juga telah banyak sekali yang hadir di internet, apakah ia telah diterbitkan pada sebuah media publikasi atau terpublikasi pada situs-situs atau blog-blog pribadi seseorang, bahkan bisa juga tampil pada postingan media sosial seperti facebook, twitter, instagram, dan lain sebagainya. Sepertinya tidak lagi menjadi kendala besar bagi sebagian besar orang untuk mendapatkan informasi yang diinginkannya, karena sepertinya semua telah tersedia di ‘WWW’.

Akan tetapi kemudahan memperoleh informasi di internet ini, menjadikan sebagian besar orang cenderung untuk menerima begitu saja informasi yang diperolehnya tanpa mengklarifikasi kebenarannya terlebih dahulu. Kecenderungan lainnya yakni menyalin begitu saja untuk dijadikan sebagai sebuah karya tulis tanpa menyebutkan sumber secara tepat dan memadai. Dari sudut pandang akademisi, tentu hal-hal seperti ini perlu dihindari. Plagiasi atau plagiarsme perlu dicegah.

Bertempat di ruang Lecture Theater (LT) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar, Tim Konsultan dan Instruktur Deteksi Plagiat Turnitin melaksanakan kegiatan Sosialisasi Database Turnitin (database pengecekan tingkat kemiripan berbasis kata) kepada Dosen dan Mahasiswa/i di FAH. Kegiatan sosialisasi ini disampaikan oleh Zaenal Abidin, S.S., M.HI selaku salah satu konsultan Turnitin dan Chusnul Chatimah Asmad, S.I.P., MM selaku instruktur yang ditunjuk untuk melayani pengecekan turnitin bagi sivitas FAH. Kegiatan ini diadakan untuk menindaklanjuti Keputusan Rektor UIN Alauddin Makassar Nomor: 198.B Tahun 2017 Tentang Pedoman Pelaksanaan Deteksi Plagiat pada Setiap Karya Tulis Ilmiah di Lingkup UIN Alauddin Makassar.

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin merupakan fakultas pertama yang dikunjungi oleh Tim Konsultan dan Instruktur Turnitin. Setelah ini, fakultas-fakultas lainnya dan juga pascasarjana akan dikunjungi untuk diperkenalkan dengan database Turnitin ini. Tentu saja respon atau feedback dari seluruh sivitas kampus, khususnya para dosen, akan sangat membantu dalam penerapan deteksi plagiat yang dimulai di awal bulan ini. Pada kesempatan ini beberapa dosen dan mahasiswa/i memberikan feedback terhadap penerapan ini, di antaranya  Wakil Dekan 2 FAH, Dr. H. Syamzan Syukur, M.Ag yang memberikan komentar,

Begitu pula Hildawati Almah (Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan) yang memberikan tanggapan,

Penerapan deteksi plagiat atau yang biasa disebut dengan pengecekan tingkat kemiripan sebuah karya tulis ilmiah menjadi hal yang baru di kampus UIN Alauddin Makassar. Tingginya tingkat kemiripan yang ditemukan oleh turnitin tidak dapat menjadi patokan utama bahwa sebuah karya tulis tersebut ialah hasil plagiasi, tutur Zaenal Abidin. Di sanalah peran instruktur untuk menilai atau memberikan interpretasi awal terhadap hasil tersebut yang selanjutnya akan diberikan kepada pemohon pengecekan turnitin untuk selanjutnya dikonsultasikan bersama para dosen pembimbingnnya, tambahnya.

Mutu tulisan menjadi salah satu indikator penting untuk mencapai visi UIN Alauddin yakni menjadi “world research university“. Semoga penerapan turnitin ini bisa berjalan dengan efektif sesuai dengan yang diharapkan.