Mahasiswa JIP Praktek Kerja Lapangan

UPT Perpustakaan menerima 5 orang mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan (JIP) untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau magang. Memang setiap tahun perpustakaan selalu menerima mahasiswa magang seperti ini, bukan hanya dari jurusan Ilmu Perpustakaan, tapi jurusan-jurusan lainnya baik dari dalam ataupun dari luar kampus. Untuk mahasiswa magang yang memang dari jurusan ilmu perpustakaan, tentu akan diperkenalkan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di perpustakaan, seperti pengadaan koleksi, klasifikasi, sistem manajemen perpustakaan, transaksi peminjaman/pengembalian, pelestarian, dan banyak lainnya.

5 orang mahasiswa JIP, Suttaria, Fifieana, Nurpadilla, Nur Karimah, dan Hendrawan sudah memulai melakukan kegiatan magang mereka sejak tanggal 6 September lalu. Setelah diperkenalkan beberapa bentuk kegiatan yang di antaranya disebutkan di atas, mereka pun langsung mempraktekkan kegiatan-kegiatan yang kesehariannya dilakukan di perpustakaan ini. Dimulai dari bagian pengolahan, mereka diperkenalkan bagaimana buku-buku perpustakaan itu diadakan, diolah, hingga dilayankan. Mereka diberi kesempatan untuk memasukkan beberapa koleksi baru ke dalam sistem yang digunakan.

Gambar 1. Mahasiswa magang sedang memasukkan koleksi perpustakaan ke dalam sistem

Di bagian pengolahan, mereka juga diperkenalkan bagaimana melestarikan koleksi perpustakaan yang rusak akibat seringnya dipinjam atau yang sudah terlihat usang akibat waktu. Pelestarian ini merupakan salah satu fungsi setiap perpustakaan. Salah satu bentuk kegiatannya yaitu menjilid ulang kembali bahan-bahan bacaan yang telah rusak tersebut.

Surat-surat kabar yang dilanggan oleh perpustakaan juga diolah di perpustakaan sebelum mereka dilayankan kepada pemustakanya. Sebelum dilayankan, surat-surat kabar tersebut perlu diberi stempel perpustakaan terlebih dahulu. Sama halnya dengan koleksi perpustakaan lainnya, stempel perpustakaan ini mesti ada di setiap koleksi perpustakaan dan kegiatan ini sudah dilakukan pustakawan sejak dulu.

Gambar 2. Mahasiswa magang sedang memberi stempel perpustakaan pada surat kabar

Kegiatan lainnya yang dilakukan di perpustakaan yang umumnya dapat juga disaksikan oleh pengguna perpustakaan ialah kegiatan menata koleksi di rak atau yang dikenal dengan istilah shelving . Buku-buku yang telah dimasukkan pada sistem selanjutnya mesti ditata dengan baik dengan menyesuaikan raknya masing-masing. Perpustakaan ini menggunakan sistem DDC untuk penataan koleksi pada raknya. Mahasiswa magang terlebih dahulu ditunjukkan bagaimana agar koleksi itu tersusun rapi dan sesuai dengan tempatnya masing-masing. Kegiatan shelving seperti ini menuntut ketelitian perpustakaan agar pemustaka mudah menemukan koleksi yang mereka inginkan.

Gambar 3. Mahasiswa magang sedang melakukan shelving
Gambar 4. Mahasiswa magang melakukan shelving

Koleksi perpustakaan saat ini sudah lebih dari 20 ribu judul dan jumlah itu selalu bertambah dari tahun ke tahun dengan menyesuaikan kebutuhan pemustakanya, terkhusus kepada seluruh sivitas kampus ini. Keseluruhan koleksi tersebut ada yang dapat dipinjam ada juga yang hanya dapat dibaca atau digunakan di dalam perpustakaan. Koleksi yang dapat dipinjam dapat dilayani pada bagian sirkulasi, yakni di lantai 3 untuk pengembalian dan lantai 1 untuk peminjaman. Mahasiswa magang pun diberikan kesempatan untuk memberikan layanan tersebut kepada pemustaka yang hendak meminjam ataupun mengembalikan koleksi yang telah dipinjamnya.

Gambar 5. Mahasiswa magang melayani pemustaka yang hendak meminjam buku

Perpustakaan sejak tahun 2016 lalu mulai mengembangkan koleksinya dalam bentuk digital. Salah satunya ialah repositori. Melalui repositori ini sivitas kampus dapat mengakses skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, buku, dan beberapa karya lainnya yang telah dihasilkan oleh sivitas kampus ini. Mahasiswa magang diperkenalkan apa dan bagaimana repositori itu bekerja. Mereka diberikan kesempatan untuk memasukkan beberapa skripsi ke dalam repositori yang selanjutnya dapat diakses online.

Gambar 6. Mahasiswa magang sedang memasukkan skripsi ke repositori

Kehadiran mahasiswa magang JIP sangat diapresiasi perpustakaan. Perpustakaan selalu menerima mahasiswa magang yang ingin mengenal dan merasakan lebih jauh lagi seperti apa aktifitas keseharian di perpustakaan. Dengan waktu 1 bulan ini, semoga mereka bisa menyentuh kegiatan-kegiatan lainnya di perpustakaan seperti digitalisasi, weeding, dan penerbitan Literatify: Trends in Library Development, yakni jurnal yang diterbitkan perpustakaan, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Selamat ber-PKL.

Perpustakaan dan Digitalisasi

Perpustakaan yang dulunya dibatasi oleh ruang dan waktu (baca: gedung perpustakaan) kini menabrak dan menembus batasan-batasan tersebut. Perpustakaan yang kita saksikan saat ini, di era YouTube saat ini, telah melakukan transformasi ke bentuk digital. Ia hadir di perangkat yang kita genggam ke mana saja. Ia dapat diakses kapan dan di manapun. Terkhusus pada jenis perpustakaan perguruan tinggi, yang mana masyarakat akademikanya sangat majemuk dan dinamis sudah semestinya menghadirkan bahan-bahan bacaan yang beragam dan akses yang lebih mudah dijangkau lagi. Ada kecenderungan masyarakat kampus lebih senang mengakses informasi digital ketimbang berkunjung langsung ke perpustakaan. Fenomena ini bisa kita saksikan di perpustakaan mana pun.

Digitalisasi ialah kata kuncinya. Digitalisasi yang dimaksud di sini ialah bagaimana agar setiap koleksi yang dimiliki perpustakaan dikonversi ke dalam bentuk digital, apakah dengan menggunakan kamera digital ataupun mesin-mesin scan yang saat harganya semakin mudah terjangkau. Beberapa perpustakaan telah melakukan hal tersebut. Namun demikian, ada hal yang penting mesti dilihat yaitu hak cipta dari setiap koleksi tersebut. Jangan sampai, dengan mudahnya setiap orang untuk melakukan digitalisasi saat ini kita melakukan pelanggaran-pelanggaran hak cipta sebagaimana yang telah diundangkan itu. Dengan demikian, dalam upayanya mendigitalisasikan setiap koleksi yang dimiliki, perpustakaan mesti mempertimbangkan hak cipta tersebut. Meskipun tidak sedikit kasus terdengar bahwa beberapa individu/lembaga telah melakukan pelanggaran hak cipta, apakah karena kesengajaan ataupun ketidaktahuan.

Pengunjung perpustakaan sedang memotret isi sebuah buku

Sementara itu dalam kaca mata pengguna atau pemustaka, mereka sangat menginginkan informasi-informasi yang dibutuhkannya mudah ditemukan, baik itu dalam format cetak ataupun digital. Perpustakaan memiliki peran penting dalam menghadirkan situasi yang diinginkan pemustaka tersebut. Perpustakaan dan kegiatan digitalisasi menjadi bagian yang utuh di era serba digital saat ini. Menghadirkan mesin-mesin scan canggih menjadi keinginan banyak perpustakaan. Makin kaya koleksi perpustakaan makin besar kontribusinya dalam penyebarluasan pengetahuan.

Penyerahan Eksemplar Buku “Soul Talk”

dr. Dewi Setiawati (kiri: penulis buku)

Alauddin University Press (AU Press) merupakan penerbit buku yang saat ini berkantor di perpustakaan. Perannya sebagai penerbit, terkhusus di lembaga pendidikan tinggi sangat betul-betul dirasakan manfaatnya oleh para penulis, khususnya para dosen di kampus ini. Sejak awal pendiriannya hingga saat ini, AU Press masih terus aktif membantu setiap dosen dan juga mahasiswa ataupun lembaga-lembaga di kampus yang memiliki karya tulis dan hendak diterbitkan. Sebagai penerbit, AU Press akan menguruskan ISBN sebagai bukti bahwa sebuah buku telah diterbitkan. Buku yang telah mendapatkan ISBN, sebagaimana telah diatur dan disebutkan pada Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2018 Tentang  Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, meski dikirimkan 2 eksemplar ke Perpustakaan Nasional RI dan juga Perpustakaan Wilayah tempat di mana penerbit itu berlokasi. Seperti buku “Soul Talk” yang baru saja diterbitkan dan telah diserahkan langsung oleh penulisnya.

Soul Talk merupakan buku yang berisi serpihan tulisan yang ditulis oleh Dewi Setiawati, seorang dokter kandungan sekaligus dosen di Fakultas Kesehatan dan Ilmu Kedokteran UIN Alauddin Makassar. Buku yang berukuran saku itu berisikan 73 serpihan tulisan singkat yang dituliskannya pada masa pandemi saat ini, ketika penulisnya sedang berada di waktu luang ataupun sedang menunggu jadwal untuk operasi. Beberapa contoh judul serpihan tulisan tersebut, misalnya: doa ibu, aneka wujud cinta, kecantikan wanita, maaf dan maklum, titik nadir harapan, pertemuan yang kudamba, dan sebagainya. Buku ini bergenre motivasi dan pengembangan diri, dapat dibaca untuk semua kelompok usia.

Terima Kasih atas Pengabdiannya, Chusnul Chatimah Asmad

Tahun 2015 lalu, di akhir-akhir masa studinya di Jurusan Ilmu Perpustakaan, Chusnul memulai pengabdiannya di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora. Ketika itu, ia berkontribusi dalam penataan ulang manajemen perpustakaan baik secara fisik maupun non fisik yang mana hingga hari ini hasil kerja-kerja tersebut masih dapat dijumpai di perpustakaan fakultas tersebut. Di waktu yg bersamaan, ia juga terlibat dalam tata kelola beberapa jurnal ilmiah yang ada di kampus, di antaranya Khizanah al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan, dan Jurnal Adabiyah. Saat ini ia pun masih aktif terlibat.

Setahun setelah menyelesaikan studinya, tahun 2016, bersama dengan beberapa kawannya yang lain, ia menyeberang ke UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar untuk kembali mengabdi. Ketika itu, selain membantu layanan perpustakaan,ia juga ditugaskan untuk mendata seluruh jurnal-jurnal ilmiah yg dikelola di kampus ini. Untuk itu, ia terlibat pada sebuah tim yg dibentuk oleh Wakil Rektor 1, diberi nama Tim Publikasi Jurnal Online UIN Alauddin Makassar yang beranggotakan 9 orang. Dari pendataan tersebut, penataan ulang kembali paradigma pengelolaan jurnal ilmiah di kampus mulai dilaksanakan.

Tahun 2017 hingga masa akhir pengabdiannya di UPT Perpustakaan tahun 2020, kesehariannya disibukkan oleh repositori, di mana ketika itu repositori merupakan suatu kegiatan yang baru di UPT Perpustakaan. Pengabdiannya pada jurnal tetap berlanjut, meskipun satu bentuk layanan lainnya dilakoninya, yaitu Turnitin. Turnitin juga merupakan bentuk layanan baru di perpustakaan menjadi kesibukan Chusnul, bahkan di luar jam kantor sekalipun masih tetap melayani para mitra kerjanya (mahasiswa maupun dosen).

Masih banyak bentuk-bentuk pengabdian lain yang telah dilakukannya namun tidak dapat disebutkan satu per satu di sini. Yang jelasnya, ia selalu bekerja secara profesional dan penuh integritas. Terpilihnya ia sebagai ASN di tempat lain menjadikannya harus pergi untuk mengabdi pada tempat baru tersebut. Dengan bekal pendidikan dan pengalaman yang diperolehnya selama ini, tempat yang menjadi tujuan barunya tersebut akan dipenuhi dengan keberkahan dengan kehadirannya, insyaAllah.

UIN Alauddin Makassar, terkhusus UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, menghaturkan banyak terima kasih atas jasa-jasanya selama lebih dari 5 tahun terakhir ini. Hanya Allah swt pemberi balasan yang terbaik. Semoga ia senantiasa dilindungi-Nya dan selalu diberi kemudahan dalam rutinitas di tempat barunya. Selamat mengabdi kembali dan sukses selalu buatnya.

Mahasiswa JIP PKL di Redaksi Literatify

Enam orang mahasiswi dari Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di redaksi Literatify : Trends in Library Developments, UPT Perpustakaan. Disambut dan dipandu langsung oleh Managing Editor Literatify, Karmila mengapresiasi keinginan keenam mahasiswa PKL ini untuk melakuan praktek lapangan dalam dunia perjurnalan. Pada kesempatan itu, ia memberikan pengantar tentang gambaran bagaimana sebuah jurnal itu dikelola, mulai dari pengiriman naskah dari penulis hingga naskah tersebut diterbitkan online.

Meskipun kampus masih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) semester ini, namun untuk PKL, keenam mahasiswi ini akan melakukan praktek lapangan selama sebulan, mulai 3-31 September 2020, tentu tetap sesuai dengan standar protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Momen ini sangat tepat bagi mereka, karena bulan September ini Literatify sedang mempersiapkan edisi Nomor 2. Beberapa penulis telah mengirimkan naskah ke email redaktur dan siap untuk diproses editin dan review, kata Karmila.

Selama sebulan ini, keenam mahasiswa PKL akan terus diperkenalkan dengan fitur-fitur pada sistem jurnal online yang digunakan Literatify. Tentu, waktu sebulan ialah waktu yang singkat untuk mengenal tata kelola jurnal ilmiah yang tingkat kompleksitasnya sangat tinggi. Namun setidaknya, mereka akan memperolah wawasan baru yang mungkin saja tidak diperolehnya di ruang perkuliahan tentang bagaimana profesi sebagai editor jurnal ilmiah.