Samata (05/09/19). Masih menjadi bagian dari workshop jurnal yang dilakukan Kamis lalu, pada sesi 2 kali ini narasumber yang menyampaikan materi ialah Andi Dian Angriani, S.Pd., M.Pd. Beliau merupakan manajer jurnal MaPan : Jurnal Pendidikan Matematika (jurnal terakreditasi Nasional Sinta 3). Di workshop ini peserta yang diundang ialah semua jurnal di kampus yang memang telah terakreditasi Nasional (28 jurnal) dan beberapa pengelola jurnal baru yang ingin juga mengetahui proses reakreditasi jurnal.
Dengan pengalaman reakreditasi sebelumnya, beliau menunjukkan bagaimana proses reakreditasi pada portal Arjuna (Akreditasi Jurnal Nasional) bagi jurnal-jurnal yang hendak naik peringkat di Sinta. “Proses reakreditasi jurnal sama dengan ketika sebuah jurnal baru pertama kali mengajukan akreditasi di Arjuna, namun yang membedakan ialah jurnal reakreditasi hanya mengajukan terbitan (issue) terakhirnya saja. Tapi tetap kembali melakukan evaluasi diri”, tambahnya. Ini juga sebagaimana yang tercantum pada Permenristekdikti No. 9 Tahun 2018 Tentang Akreditasi Jurnal Ilmiah.
Saat ini telah ada 1 jurnal yang lebih dahulu melakukan reakreditasi, yakni Biogenesis : Jurnal Ilmiah Biologi, dan masih sedang dalam penilaian substansi dan manajemen. Semoga saja jurnal ini dapat naik peringkat dari S3 ke S2, dan terus meningkat. Sementara beberapa jurnal lainnya juga telah mempersiapkan ke arah sana, di antaranya ialah: 1) MaPan : Jurnal Pendidikan Matematika, 2) Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 3) Al-Kima, 4) Nature : National Academic Journal of Architecture, 5) ETERNAL (English Teaching, Learning, and Research Journal), 6) Al-Daulah : Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan, 7) Jurnal INSTEK (Informatika Sains dan Teknologi), 8) Jurnal Dakwah Tabligh, 9) Al-Sihah, 10) Diwan : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab, 11) Rihlah : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, 12) ELITE : English and Literature Journal, 13) Jurnal Biotek, 14) (JPP) Jurnal Politik Profetik
Di sesi diskusi, beberapa kasus yang sering dihadapi pengelola jurnal dibicarakan dan dicarikan solusinya. Di antaranya isu-isu tentang dobel publikasi dan plagiasi yang akhir-akhir ini memang sedang marak terjadi. Begitu pula dengan sitasi pribadi atau self-citation. Isu-isu ini penting untuk diketahui oleh para editor jurnal karena akan berefek pada disinsentif atau pengurangan nilai ketika diajukan nantinya.
Para editor jurnal Rumah Jurnal UIN Alauddin terus gencar mempublikasikan karya-karya tulis ilmiah, baik dari kalangan dosen dan mahasiswa dari dalam maupun dari luar kampus. November tahun 2017 lalu telah mencatat bahwa terdapat 2.343 artikel ilmiah yang telah dipublikasi secara online di seluruh jurnal yang ada di kampus ini. Kemungkinan besar angka publikasi tersebut telah meningkat pesat saat ini, dan akan terus terjadi peningkatan. Semoga Rumah Jurnal UIN Alauddin akan menjadi salah satu rujukan utama bagi para pembaca di mana saja.
Sorry, comments are closed for this post.