Akreditasi perpustakaan adalah proses penilaian standar kinerja perpustakaan. Borang akreditasinya terdiri atas 6 komponen yg terbagi atas 105 item pertanyaan. Beberapa item pertanyaannya membutuhkan kelengkapan dokumen yg beragam. Istilah uniknya “document speak”. Jadi sebetulnya dokumenlah yang menjawab seluruh pertanyaan assesor, bukan narasi.
Pengalaman menyusun borang akreditasi prodi dari poin C menjadi B, saat menjabat sebagai Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, menjadi sebuah pelajaran yang cukup berharga. Saya mulai mengintip borang akreditasi perpustakaan sejak pertama diberi amanah sebagai kepala perpustakaan. Kusisir seluruh item dan mengkorelasikannya dengan seluruh usulan-usulan anggaran kegiatan, maupun pengadaan “pernak-pernik” layanan perpustakaan. Kendalanya luar biasa. Mulai dari kehebohan nasional saat mengalih-media-kan ribuan skripsi yang di”musnahkan”. Munculnya desakan untuk mundur sebagai kepala perpustakaan, sampai belum berpihaknya anggaran secara maksimal ke perpustakaan, semua saya kerjakan sambil terus mengintip item-item pertanyaan dan kelengkapan borang akreditasi. Singkatnya, saya sudah bermimpi mengangkat sertifikat perpustakaan dengan nilai akreditasi “A” sejak akhir 2015 (masa awal jabatan). Singkatnya lagi, saya tetap selalu berpikir bahwa jamuan kepada assesor tetap penting, namun tetap saja kelengkapan dokumenlah yang menjadi penentu hasil akhirnya. Jika sebagian orang masih beranggapan bahwa hasil visitasi ditentukan oleh jamuan kepada assesor, maka saya berargumen terbalik “jika dokumen sangat lengkap, valid, dan shahih, maka mau apa assesor”. Dokumen yang lengkap justru merupakan jamuan terindah buat para assesor.
Beberapa bulan lalu, saya juga mendapat kepercayaan untuk menjadi konsultan visitasi pertama perpustakaan IAIN Pare-Pare. Bersama dengan Rektor IAIN Pare-Pare saya mendampingi kegiatan tersebut dan hasilnya adalah sertifikat akreditasi “B”.
UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar akan segera menerima sertifikat akreditasi setelah hasil visitasi diplenokan di tingkat pusat. Apapun hasilnya, saya tetap selalu lebih suka dengan prosesnya. Silahkan bertepuk tangan untuk hasilnya nanti, namun saya memilih untuk tetap membungkuk memberi hormat kepada seluruh rekan kerja di UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang selama ini sudah bekerjasama dan bekerja bersama dalam satu periode kepemimpinan saya. Hormat dan ucapan terima kasih juga untuk Rektor, Wakil Rektor, seluruh jajaran pimpinan, dan terkhusus buat para mahasiswa yang selalu saja menjadi inspirasi dalam memberi layanan perpustakaan. Akhirnya PR (pekerjaan rumah) terakhir saya selesai, dan sepertinya sudah waktunya untuk mengucapkan sampai jumpa di lain hari.
Salam dan sukseski selalu untuk semua
Muh. Quraisy Mathar (Kepala UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar)
Sorry, comments are closed for this post.