Tata Kelola Repositori Perpustakaan ANU

Suhu udara di Canberra saat ini yakni 3o Celcius. Udara di luar yang sangat dingin menembus berlapis-lapis pakaian yang kami kenakan, Muh. Quraisy Mathar (Kepala UPT Perpustakaan UIN Alauddin) dan Prof. Hamdan Juhannis (Wakil Rektor IV UIN Alauddin). Kami berada di negeri kanguru ini dalam rangka melakukan kunjungan dinas luar negeri UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar untuk mengetahui bagaimana tata kelola repositori institusi Australian National University (ANU) Library, salah satu perpustakaan perguruan tinggi terbaik di dunia.

Bertempat di salah satu cabang Perpustakaan ANU, Chiefly Library, kami berdua diterima dengan sangat ramah dan hangat oleh Heather Jenks dan Roxanne Missingham. Keduanya merupakan pustakawan senior yang telah lama bekerja di perpustakaan tersebut. Sebelum berdiskusi, Heather Jenks mengajak kami berdua untuk melihat-lihat bentuk-bentuk layanan yang ada di perpustakaan tersebut. Tata letak ruang baca, laboratorium komputer, rak-rak buku, hingga meja-meja kerja para staf pustakawan terlihat sangat rapi dan nyaman. Para pengunjung perpustakaan terlihat sangat nyaman memanfaatkan setiap fasilitas di ruang perpustakaan tersebut.

Setelah berkeliling sebentar, Heather Jenks selanjutnya mengajak kami ke dalam ruang kerja Roxanne Missingham yang memang telah menunggu kami untuk berdiskusi panjang lebar mengenai tata kelola repositori institusi ANU.

Repositori ANU (Repository ANU: https://openresearch-repository.anu.edu.au/community-list) merupakan salah satu repositori yang terbaik di perguruan tinggi di dunia. Dengan puluhan ribu koleksi digital yang mereka miliki dan hampir sebagian besar koleksi-koleksi digital tersebut dapat diakses secara gratis menjadikan repositori ini menjadi media yang terbaik untuk dikunjungi. Kehadiran repositori tersebut mendukung kegiatan-kegiatan riset dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi seluruh sivitas ANU.

Kami memperoleh banyak pengalaman bagaimana repositori ANU ini dikelola. Memang tidak mudah memenuhi setiap kebutuhan informasi yang diinginkan oleh seluruh masyarakat kampus ANU, namun perpustakaan ANU, melalui repositorinya selalu akan berusaha memberikan yang terbaik dalam pemenuhan kebutuhan tersebut.

Menurut Heather dan Roxanne, sejak tahun 2015 berdasarkan survey yang mereka lakukan, terjadi peningkatan pemanfaatan yang sangat signifikan terhadap akses ke repositori mereka. Jumlah peningkatan tersebut jauh melampaui jumlah pemanfaatan koleksi-koleksi tercetak mereka seperti buku, jurnal, majalah, dan lain sebagainya yang masih tersedia di setiap perpustakaan di ANU. Melihat kondisi nyata tersebut, peningkatan layanan repositori ANU juga mesti terus ditingkatkan. Salah satunya dengan mengagendakan sebuah program yang dinamai “Digital Literacy”.

Digital literacy di ANU mengajak para sivitasnya untuk bagaimana menemukan informasi-informasi yang mereka butuhkan, bagaimana cara merujuk hasil-hasil penelitian, bagaimana cara merancang dan membangun penelitian yang baik, hingga bagaimana cara mempublikasikan dan mendesiminasikan karya-karya tulis mereka. Menurut kami, hal ini sangat positif jika juga dapat diterapkan di kampus UIN Alauddin Makassar, yakni bagaimana perpustakaan memiliki peran sentral dalam meningkatkan kualitas karya-karya tulis ilmiah di kampus.

Hal menarik lainnya, yakni Perpustakaan ANU memiliki peran dalam meningkatkan h-index (impact factor) setiap karya-karya ilmiah yang mereka miliki. Dengan memanfaatkan Google Scholar, Bibliometric, dan Almetrics, setiap karya-karya ilmiah di kampus tersebut telah terindex dan dapat diakses seluas mungkin, yang tentu saja dengan demikian akan memberikan dampak terhadap penelitian dan ilmu pengetahuan di dunia.

Kunjungan singkat kami di Perpustakaan ANU ini merupakan kunjungan yang sangat bermanfaat khususnya bagi pengembangan peran Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Apa yang telah diperoleh dari kunjungan ini sebaiknya kami terapkan juga di perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

Perpustakaan UIN Alauddin Mengirim 4 Orang Pustakawan di DELSMA

delsma

UPT Perpustakaan Pusat UIN Alauddin mengutus 4 orang pustakawan; Hj. Andi Ariyana Bohang, Fatmawati, Syamsir, dan Andi Mansyur, untuk mengikuti seleksi DELSMA (Development of Library System Management) yang diadakan di Kota Bogor. Seleksi DELSMA merupakan salah satu program Kementerian Agama RI yang diperuntukkan bagi para pustakawan-pustakawan yang bekerja di perpustakaan-perpustakaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.

Manfaat Repositori UIN Alauddin Makassar

Beranda-bawah

Repositori UIN Alauddin Makassar yang sejak pertama kali dijalankan tahun lalu, 2016, kini semakin bertambah jumlah karya ilmiah di dalamnya. Ini merupakan hasil kinerja tim repositori yang langsung di bawah pimpinan Rektor UIN Alauddin Makassar. Dengan semakin bertambahnya karya-karya tulis ilmiah yang dapat diakses secara online ini, dengan demikian para sivitas UIN Alauddin juga dapat memanfaatkan karya-karya tersebut.

Kunjungan dari Perpustakaan STAIN SAS BABEL

Hari ini, Kamis 27 Juli 2017, UPT Perpustakaan Pusat UIN Alauddin Makassar menerima kunjungan dari kawan-kawan Perpustakaan STAIN Syekh Abdurrahman Sidik Bangka Belitung. Delegasi ini beranggotakan 4 orang; Umi Asih Asnah Zubaidah, Nelly Sanawiyah, Aisyah, dan Darmawan. Tujuan kedatangan rombongan dari Bangka Belitung ini ialah “Rihlah Ilmiah Perpustakaan” yakni ingin berbagi pengalaman mengenai manajamen perpustakaan perguruan tinggi, baik itu seperti pengadaan, pengolahan, klasifikasi, sirkulasi, otomasi perpustakaan, hingga kebijakan-kebijakan yang ada di perpustakaan masing-masing. Delegasi ini langsung disambut oleh Kepala UPT Perpustakaan Pusat UIN Alauddin Makassar, M. Quraisy Mathar bersama dengan seluruh pustakawan dan staf di perpustakaan. Hampir 2 jam rombongan ini melihat-lihat dan berdiskusi santai di perpustakaan. Semoga kunjungan ini dapat saling mengembangkan lembaga sekaligus mempererat tali silaturahim antar kedua pihak.

4

1 2

babel

Repositori UIN Alauddin Makassar Telah Masuk Dalam Daftar Ranking Repositori Dunia

Repositori menjadi salah satu media yang membantu peran pustakawan saat ini. Kedekatan antara pengunjung dan koleksi perpustakaan kini sangat dirasakan dengan kehadiran repositori tersebut. Repositori UIN Alauddin Makassar telah dibangun sejak awal tahun 2016 lalu. Hingga saat ini, repositori ini telah memiliki ribuan karya ilmiah berupa skripsi, tesis, disertasi, artikel jurnal, makalah, prosiding yang dapat diakses secara mudah oleh siapa saja. Selain itu, juga terdapat beberapa buku-buku karya dosen, namun untuk koleksi tersebut, saat ini, aksesnya perlu dengan izin dari penulis buku-buku tersebut.

Pada tanggal 18 Juli 2017 (Selasa), repositori UIN Alauddin Makassar telah masuk dalam daftar Rangking Web Repositori. Dengan masuknya repositori ini, artinya diseminasi (penyebaran) karya-karya ilmiah yang diterbitkan oleh UIN Alauddin Makassar dapat lebih luas lagi, mengglobal. Saat ini, pada rangking tersebut, repositori UIN Alauddin Makassar berada pada urutan 2154 di dunia, 532 di Asia, dan 70 di Indonesia.

Keberadaan repositori ini tentunya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya bagi sivitas UIN Alauddin sendiri. Tiap hari, tim repositori UIN Alauddin Makassar yang berkantor di UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar melakukan penginputan karya-karya ilmiah digital yang tidak lain tujuannya agar dapat dimanfaatkan oleh para pencari informasi. Repositori ini didesain semudah mungkin untuk dimanfaatkan oleh siapa saja.