Sosialisasi jurnal elektronik UIN Alauddin Makassar dan pemanfaatannya

(15/04/2016) Samata. Perpustakaan Pusat UIN Alauddin menyelenggarakan “Sosialisasi Jurnal Elektronik UIN Alauddin Makassar dan Pemanfaatannya” kepada para mahasiswa yang berasal dari Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang diprogramkan oleh UPT Perpustakaan Pusat kepada seluruh civitas UIN Alauddin. Adapun tujuannya yaitu bagaimana agar jurnal elektronik UIN Alauddin yang ada saat ini betul-betul dapat dimanfaatkan oleh seluruh civitas kampus.

Meskipun jurnal elektronik UIN Alauddin saat ini belum sepenuhnya terisi oleh artikel-artikel ilmiah namun setidaknya dengan adanya sosialisasi awal ini para peserta dapat mengetahui apa itu jurnal elektronik dan apa-apa saja jurnal elektronik yang ada di kampus mereka. Sosialisasi awal ini dihadiri oleh 106 peserta dari Fakultas Adab dan Humaniora. Untuk fakultas-fakultas lainnya akan juga segera dilaksanakan.

Exactly what are Values of a Two-Year College.

Innovative instruction during this country is without delay turning into a necessity inside the home business group as an alternative to an extravagance. Within the previous the people today who had a secondary university guidance continue to experienced the possibility to manufacture a exceptional planet for them selves as well as their people. People times are immediately becoming one more dieing coal of the earlier. About the off probability that you choose to would want to have substantial attaining prospective amid your life time you will be 100 % limited by your studying potential in addition to the amount of instruction you might have gotten.

The uplifting news is that you you shouldn’t have to have a very get or bust approach on the subject of instruction. You’ll be able to initiate by building toddler strides with reference to highly developed instruction. For the off likelihood that you just have got a junior higher education into your general vicinity, this is without doubt one of the most efficient assets for beginning your school instruction at any phase into your lifespan. Most junior faculties supply courses at assorted periods amid the working day and evening, even some on Saturday keeping in mind the end plan to oblige understudies of various ages and foundations.

Junior schools likewise present you with a amazing chance to get started your mastering mission in the way that may be a superb deal a little more easily sensible into the typical nationwide than an all out college or university. These educational institutions are to the excellent extent worker educational institutions at the same time you’ll find some that permit understudies the know-how of residing with a college grounds at a very much lower fee than most real colleges charge for your similar or fundamentally similar to many benefits.

Junior colleges also permit you to definitely examine your options in the event that you are not often particular what heading you would like on your instruction to require without the need of having to pay this kind of a superior amount for that method. In case you recognize the vocation way you would like to consider perhaps you may find a two-year diploma system which can have you outside of school as well as in a profession substantially earlier than a four-year plan will allow. For the off likelihood that that may not ample information in your case, a huge percentage of the two-year projects of examine which are presented in the junior college or university level might possibly just move easily into 4 12 months certification packages with the college degree.

Junior faculties offer a outstanding start for many folks who are shopping for enhanced instruction whether or not to help their professions or simply to discover satisfaction on an individual level in everyday life. Usually there are a good number of outstanding tasks in proficient fields and scholarly fields that could be investigated and studies around the junior school amount.

For graduating secondary university understudies junior faculties help understudies instruction into the alteration from secondary college to school with no need of encountering just how of existence stun that several faculties can place understudies via. You will see that that there are typically a good number of prospects to satisfy instructive in addition to social requirements on the junior university level for understudies that can be occupied with trying to find following a junior college or university exercise.

You ought to likewise realize that junior faculties tend to be less demanding to paying almost about placing apart finances and investment decision resources for either your individual faculty teaching or the instructive prices within your children. Experiencing them head to a junior college for the extensive time then exchanging into a University can spare several funds and provides you a small amount of thoughts that your young children are as nevertheless accepting a good stage of instruction.

Certainly, in the off likelihood that you’ll be searching for an astounding good quality as regards to instruction you’ll do oneself or your youngsters an injury in the event that you don’t seem at the junior college possibilities in the standard vicinity ahead of dove in and leaping in to the school way of daily life. You will see that that junior faculties commonly will offer you an equal stage of instruction for that straightforward classes that for starters and next year undergrads routinely just take, they really are a vastly enhanced esteem for that dollars, and they are an outstanding attributes for that individuals who will be making an attempt to juggle their coaching with spouse and children and show results duties.

Antara Kampus dan Perpus

Perpustakaan merupakan salah satu simbol peradaban sebuah negeri. Berdirinya kampus Bait al-Hikmah, ditandai dengan kemegahan perpustakaan umum Bait al-Hikmah yang sekaligus menjadi simbol peradaban emas dinasti Abbasiyah. Perpustakaan Academia yang menjadi tempat berkumpul para filsuf dan sastrawan menjadi simbol peradaban emas Yunani kuno. Perpustakaan Biblioteca Alexandria menjadi simbol peradaban emas bangsa Mesir kuno. Lalu kampus-kampus dan pun bermunculan pasca revolusi industri di seluruh dunia dan menjadi simbol peradaban emas di masing-masing negeri tempat berdirinya kampus-kampus tersebut. Seluruh peradaban kampus dari zaman ke zaman, ditandai dengan keberadaan perpustakaan di dalamnya.

Perpustakaan sangat sangat berpengaruh terhadap perdaban sebuah kampus beserta peradaban lokal di sekitarnya. Sebut saja, Perpustakaan Harvard University membentuk peradaban civitas dan masyarakat lokal di Cambridge dan Boston Amerika, Perpustakaan University of Oxford membentuk peradaban civitas dan masyarakat lokal di Wellington Inggris, Perpustakaan al-Azhar University membentuk peradaban civitas dan masyarakat lokal di Kairo Mesir, Universitas Antar Bangsa membentuk peradaban civitas dan masyarakat lokal di Gombak Malaysia, Perpustakaan Universitas Indonesia membentuk peradaban civitas dan masyarakat lokal di Depok, UIN Syarif Hidayatullah membentuk peradaban civitas dan masyarakat lokal di Ciputat Jakarta, atau Universitas Hasanuddin membentuk peradaban civitas dan masyarakat lokal di wilayah Tamalanrea Makassar. Tentu tak cukup ruang untuk menuliskan satu demi satu perpustakaan-perpustakaan yang sangat berkontribusi terhadap peradaban di sekitarnya. Walaupun, tak cukup ruang juga untuk menuliskan nama-nama kampus yang tidak berkontribusi terhadap peradaban masyarakat di sekitarnya. Kampus inilah yang saat ini sangat familiar kita sebut sebagai kampus abal-abal. Salah satu penyebabnya adalah kampus jenis ini biasanya tak memiliki perpustakaan atau kurang peduli terhadap perpustakaan.

Kampus berperadaban adalah kampus yang berperpustakaan, bukan kampus yang hanya menjadi menara gading dan sibuk mengurus kegiatan akademik internalnya saja. Sebetulnya agak menggelikan melihat sebuah kampus yang sudah melaksanakan KKN ke luar negeri, memiliki desa binaan, rutin melakukan studi banding, intens berseminar tentang services learning, namun tidak punya kepekaan terhadap kemajuan perpustakaannya sendiri. Kampus jenis ini biasanya ditandai dengan kondisi masyarakat di sekeliling kampus yang justru hidup amburadul. Kampus seperti ini sebetulnya memang tidak layak untuk disebut sebagai kampus, sebab kegiatannya selalu berorientasi output (nilai), bukan proses. Kampus abal-abal contohnya, selalu berorientasi pintar dengan output nilai IPK yang selalu ditinggikan, nilai akreditasi yang ditinggikan, nilai apa saja ditinggikan, agar kesannya menjadi kampus yang pintar. Kampus seharusnya berorientasi kecerdasan, bukan kepintaran. Jika kampus memiliki Fakultas Pendidikan, maka tak boleh ada anak putus sekolah apalagi buta huruf di sekitar kampus. Jika kampus memiliki Fakultas Hukum, maka tak boleh ada persoalan hukum yang pelik, baik di dalam maupun untuk masyarakat di sekitarnya. Jika kampus memiliki Fakultas Ekonomi, tak boleh ada persoalan keuangan, baik internal maupun eksternal di sekitarnya. Jika kampus memiliki berbagai Fakultas dan Jurusan, namun tidak berkontribusi terhadap perbaikan yang berhubungan dengan kompetensi masing-masing Fakultas dan Jurusan tersebut, maka bisa dipastikan bahwa kampus tersebut pasti bukan kampus peradaban. Seluruh hubungan kampus dan masyarakat itu bermuara dan dimulai dari pengelolaanperpustakaan secara baik dan benar.

Tak sedikit kampus justru berkontribusi negatif terhadap munculnya berbagai persoalan lokal. Beberapa kampus bahkan memberi contoh dan mencitrakan hal-hal buruk bagi masyarakat di sekitarnya. Kampus yang hadir belakangan justru mengikis kearifan lokal dan menggantinya dengan budaya hedonis. Sebelum ada kampus, kejahatan terbesar di sebuah lokal hanyalah kasus pencurian. Namun setelah ada kampus, masyarakat mulai belajar tentang tawuran, demo anarkis, korupsi, atau berdandan ala musisi heavy metal. Kampus seperti ini bukan lagi kampus abal-abal, namun sudah menjelma menjadi kampus mampus. Sangat jauh dari simbol peradaban. Sudah pasti juga, kampus jenis ini tentulah kampus yang tidak berperpustakaan atau tidak menjadikan perpustakaannya sebagai prioritas yang harus dikelola.

Mari bermain onomatope, menyesuaikan bunyi dan makna. Kampus, mampus, infus, hangus, ingus, rakus, kakus, tikus, bulus, fulus, kurus, putus, dan hapus. Ternyata hampir seluruh kata berakhiran “us” memang berkonotasi negatif, dan kampus pun menjadi bagian dari kelompok kata negatif tersebut. Kampus ternyata harus membuktikan bahwa keberadaannya dalam kelompok kata bermakna negatif adalah untuk memperbaiki kenegatifan itu semua. Kampus tak boleh mampus, tak boleh diinfus, tak boleh hangus, tak boleh beringus, tak boleh rakus, tak boleh bercorak kakus, bukan menjadi sarang tikus, tak boleh dipenuhi civitas berakal bulus yang hanya berorientasi fulus, dan kampus tak boleh kurus dengan ide, semangat dan kerja untuk peradaban apalagi sampai izin operasionalnya putus dan dihapus. Kampus seharusnya memang bergabung dalam kelompok kecil onomatope lain yang berkonotasi positif, seperti bagus, halus, tulus, dan lulus. Kampus memang harus tampil paling bagus, halus dalam segala bentuk strategi dan pendekatannya, tulus dalam seluruh niat dan aktifitasnya, agar seluruh mahasiswanya lulus sebagai alumni yang cerdas, tidak hanya sebatas pintar, seperti para alumni kampus mampus yang jauh dari peradaban.

Lalu bagaimana dengan perpustakaan yang sering disingkat “perpus” oleh para civitas akademika? Apakah perpus juga harus bergabung dengan kelompok kata onomatope negatif seperti mampus, tikus dan infus? Tentu tidak, sebab perpustakaan bukan perpus. Dia berasal dari kata pustaka yang kurang lebih bermakna dokumen tercetak. Pustaka seharusnya bergabung dengan kelompok onomatope kata; belaka, celaka, dan petaka. Wah, ternyata kelompoknya pun bermakna negatif. Mungkin yang paling tepat adalah menyandingkan kata pustaka dan jenaka dalam utak-atik onomatope. Perpustakaan memang harus tampil jenaka, menghibur, memberi pelayanan prima, terdepan dan selalu trendi, sebab peradaban yang sesungguhnya dimulai dari perpustakaan.