Rektor NGoPI Bareng dengan Pengelola Rumah Jurnal

(Samata, 9/9/2019). Salah satu Pancacita akademik Rektor UIN Alauddin Makassar ialah “publikasi yang aktif“. Publikasi ilmiah merupakan core business dan menjadi barometer reputasi sebuah perguruan tinggi. Untuk mewujudkan publikasi yang aktif tersebut, Rektor UIN Alauddin Makassar bersama Wakil Rektor (WR) 1, Kepala Biro AAK, dan juga Perencanaan kampus mengundang beberapa perwakilan pengelola jurnal di kampus untuk NGoPI (NGobrol Publikasi Ilmiah) di ruang rapat rektor terkait pengembangan jurnal-jurnal di kampus yang sudah dikenal sangat baik dalam tata kelola publikasi ilmiah yang mana saat ini telah ada 80 jurnal pada laman Rumah Jurnal UIN Alauddin Makassar. Dari kuantitas, kampus ini telah memiliki 29 jurnal terakreditasi Nasional. Pada ngobrol santai ini, kualitas artikel dan Scopus dibicarakan.

Memulai obrolan, WR 1, Prof. Dr. Mardan, M.Ag., yang memang sejak 2 tahun telah bekerja untuk mengembangkan jurnal di kampus menapak tilas inisiasi awal untuk membentuk rumah jurnal kampus. Kisahnya, ketika itu dari hasil rapat kerja seluruh pimpinan fakultas dan lembaga “mengeluh”kan karena tidak ada satupun jurnal yang terakreditasi Nasional di kampus (setelah al-Fikr : Jurnal Pemikiran Islam, yang sebenarnya bernama Jurnal Ushuluddin: Media Dialog Pemikiran Islam). Dari sanalah WR 1 diamanahkan untuk memperhatikan kondisi jurnal di kampus sekaligus merumuskan apa-apa saja kebutuhan jurnal. Beberapa strategi dirancang, di antaranya dengan membentuk tim khusus yang ditugaskan untuk berkoordinasi dengan pengelola jurnal yang ada dan memberikan pendampingan tata kelola jurnal kepada mereka. Selain itu, anggaran juga disiapkan, meskipun sangat kurang. Di satu sisi dituntut untuk akreditasi, di sisi lain anggaran yang minim. Akan tetapi, tambahnya, karena kesabaran dan keikhlasan pengelola jurnal untuk mewakafkan waktunya akhirnya 13 jurnal terakreditasi pada tahun 2018. Dan bertambah di tahun ini menjadi 29 jurnal terakreditasi Nasional sesuai dengan peringkatnya masing-masing.

Gambar 1. Suasana ngobrol publikasi ilmiah

Sementara itu, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D yang selalu terlihat energik disertai dengan candaan-candaannya memulai obrolannya dengan mengapresiasi seluruh pengelola jurnal di kampus atas capaian tersebut. Menurutnya, ada “mitos” yang sering ia dengar bahwa sulit menemukan pengelola jurnal yang semangat dan punya passion atau tanggung jawab yang besar ketika mengelola jurnal. Namun, mitos tersebut tidak ditemukannya di pengelola jurnal UIN Alauddin Makassar. “Passion itu hadir di Rumah Jurnal UIN Alauddin”, katanya. Kehadiran pengelola jurnal memberikan obsesi tersendiri bagi rektor agar publikasi ilmiah yang aktif di kampus ini dapat terealisasi.

Rektor sendiri telah mengetahui bahwa, dari kuantitas, jurnal-jurnal di kampus mengungguli seluruh PTKIN lainnya. Namun, belum diketahui bagaimana kualitas-kualitas artikel yang telah dipublikasi di tiap-tiap jurnal di kampus ini. Melalui NGoPI inilah, para pengelola jurnal memberikan masukan terkait bagaimana penyaringan artikel hingga dapat mempublikasikan artikel yang berkualitas, sehingga mudah dikonsumsi dan bermanfaat bagi publik. Seperti yang disampaikan oleh Shabir Umar, editor Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, bahwa “mesti ada kebijakan sehingga penulis-penulis pakar mau menerbitkan karya tulisnya di jurnal-jurnal kita“. Kualitas artikel juga akan banyak dipengaruhi oleh masukan dari para reviewer. Maka dari itu, “reviewer juga mesti diperhatikan, apalagi jika punya reputasi internasional“, tambahnya. Ditambahkan Subehan Khalik, managing editor Al-Daulah : Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan, bahwa anggaran pengembangan jurnal perlu diperhatikan oleh pimpinan kampus, termasuk anggaran untuk para reviewer itu. Dengan begini, jurnal-jurnal di kampus akan terus tetap berkembang.

Gambar 2. Rektor bersama pengelola RJ berpose inovatif; budaya kerja ketiga Kemenag

Hasil dari pertemuan ini menemukan 3 poin utama agar jurnal-jurnal di kampus tetap dapat berkembang terus, khususnya dapat juga terindeks di mesin-mesin pengindeks internasional seperti DOAJ, Scopus dan Clarivate Analytics/Web of Science. Ketiga poin tersebut ialah: Kebijakan, Tim yang Kuat, dan Pendanaan. Dengan bersinerginya ketiga poin ini, insya Allah apa yang diharapkan rektor beserta seluruh sivitas kampus akan terwujud, yakni publikasi ilmiah yang aktif dan berkualitas.

Untuk dokumentasi lengkapnya, tonton video di bawah ini:

Total Views: 590 ,

Sorry, comments are closed for this post.